Menu Blog

Senin, 17 Agustus 2015

Orasi Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah hal segala bangsa, hak setiap individu. Kemerdekaan tidak hanya sebatas lepas dari penjajahan bangsa asing. Kemerdekaan masa kini sangatlah luas maknanya. Merdeka dari rasa malas, merdeka dari belenggu-belenggu iblis, yang meniupkan rayuan-rayuan yang menyesatkan. Sangatlah penting Mendengarkan kata hati dan menelaah lebih dalam, benarkah jalan yang akan kita pilih dan lalu ini. Untuk itu kemerdekaan harus di upayakan. Beda insan beda pula tanggapan. Contohnya para pecandu rokok, para pecandu rokok yang ingin berhenti merokok berarti ia merasa terjajah dan bisa dibilang ia belum merdeka, sedangkan para pecandu rokok yang tidak berniat untuk berhenti merokok ia merasa merdeka, selagi dimana ia mau merokok tidak ada yang melarang, itu merdeka versi dia. Yah.. merdeka adalah bebas, bebas memilih, bebas berpendapat, bebas berbuat. Namun jangan sampai salah menerapkan kemerdekaan, memerdekakan diri namun menjajah orang lain. Contohnya, Pacaran ! Tidak semua pasangan dalam pacaran itu menikmati hubungannya. Biasanya, yang lebih tertekan dan terjajah adalah wanita, yang telah termakan janji-janji pria gak jelas. Yang selalu dia agung-agungkan dalam hatinya.

Kebanyakan wanita pasrah, ingin mengakhiri hubungan namun tak tegas pada perbuatan. Inginnya hanya sebatas dalam hati yang akhirnya menyiksa diri. Kejahatan yang sering dilakukan para pria adalah, memberikan harapan palsu (PHP) PHP adalah sebuah kejahatan yang jika dalam dunia percintaan memiliki peraturan / undang-undang. Saya yakin sanski PHP termasuk dalam kategori hukuman berat. Misalnya, seorang pria berkata “sayang… aku akan menikahimu 3 tahun lagi, aku janji”. Bayangkan… bilang mau menikahi tapi 3 tahun lagi. La terus ? selama pacaran ngapain aja ? gak kasian tuh sama ceweknya yang ngarep-ngarep, yang sebetulnya… banyak pria yang kalau dibanding-bandingkan lebih baik dari kekasihnyau itu, ingin mendekati, namun karena ulah janji gak jelas pria itu. Sang wanitapun menolaknya. Sedangkan pria, kalau bertemu wanita yang lebih cantik dari dirinya. Kebanyakan sih tergoda. Ia lupakan yang lama, ia fokus dengan yang baru. Huhuhu… Seharusnya lelaki itu bisa lebih gentleman, memacari seorang wanita demi status itu bukanlah suatu keberhasilan. Bukan…!Pria itu harus siap dengan segala ketidak pastian dalam hidup. Namun jangan salah, banyak pria-pria berbadan besar, tinggi, gagah, namun berhati lemah. Sebenarnya ia ingin mengakhiri hubungannya dengan si pacar, setelah membaca buku “udah putusin aja” atau setelah mendapat pencerahan dari Pak Ustadz. Namun pria ini tidak tegas, alasaannya.. aku gak tega sama dia. Aku kasian. Pretlah…

Akhirnya setelah bicara kesana kemari, mari kita memerdekakan diri, selagi itu tidak mengganggu kebebasan orang lain.  MERDEKA….!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar