Sudah beberapa bulan di setiap selesai sholat shubuh aku
mengaji di mushola Al Falah dengan Bpk. Kowi. Dengan sabar ia mengajariku mengaji,
jangan tanya sampai dimana mengajinya! Karena Aku hanya mengaji Surat Al Fatihah yang di ulang-ulang terus menerus. Yah, itu syarat dari Pak Kowi, kalau
Bacaan Al Fatihahnya belum pas menurut dia aku belum di perbolehkan melanjutkan
ke surat Al Baqoroh. Kebetulan aku mempunyai sahabat baik yang bernama Donal, posturnya
tinggi, rambut ikal dan murah senyum. Kalau kami bertemu aku sering
menceritakan kegiatan ngajiku di mushola pak Kowi. Insya Allah, bukan untuk
pamer atau bangga-banggaan kalau pun niatku masih belum lurus semoga Allah Mengampuniku, tapi selain curhat aku punya misi khusus untuk
mengajaknya ikut ngaji. Pernah suatu saat ia menanyakan, gimana ngajinya ?
sudah lulus belum ? dengan senyumanku yang manis aku menjawab “hehe.. belum”.
Kok kayaknya susah amat ya ? Ya begitulah.. “mungkin akunya yang terlalu bodoh”,
jawabku. Atau ini memang ujian mental, beneran ingin bisa gak!
Aku tau dia sebenarnya juga ingin mengaji, Cuma niatnya
masih sebatas keinginan. Belum tumbuh membesar. Lalu kami merundingkan untuk
mencari guru ngaji selain pak kowi. Karena kalau shubuh dia gak sempat. Karena
dia pagi-pagi harus berangkat kerja di PT. GMP. Oh ada katanya, saya tau
orangnya, Om Imam Mahmudi, orangnya masih muda, dulu pernah jadi pembimbing Risma
sewaktu aku SMA. Oke kalau begitu kapan kita kerumahnya ? tanyaku.
Malam ini juga, gak usah tunda-tunda lagi. Oke, sehabis
Maghrib ! usulku. Oke. Berangkat…
To be Continued………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar