Menu Blog

Minggu, 06 September 2015

BEGAL LAMPUNG KIAN MARAK


Begal, begal adalah seorang atau sekelompok penjahat yang merampas barang-barang korbannya umumnya berupa motor, mobil, maupun benda-benda berharga lainnya. Begal mempersenjatai diri dengan senjata tajam, badik, golok, parak, celurit bahkan senjata api, senjata api rakitan, maupun shoftgun. Di Lampung sendiri adalah salah satu daerah rawan pembegalan, tidak hanya di aral, bahkan di jalan rayapun begal berani beraksi, tidak kenal siang ataupun malam. Begal umumnya berkelompok mulai dari 2 orang atau lebih. Terakhir kali yang menghebongkan di lampung adalah pembegalan yang menewaskan korbannya yang merupakan salah satu anggota tewas di tembak oleh begal tersebut. Banyak sekali begal di Lampung ini namun seolah polisi enggan untuk meringkusnya. Kalau sudah



ada korban nyawa, baru polisi gencar
 memburu para begal. Nanti kalau tersangka begal tersebut sudah tertangkap polisi berhenti lagi. Kemudian kalau sudah ada korban nyawa lagi barulah polisi beraksi lagi. Nah kalau begini terus ya begal nggak kapok-kapok. Kemarin masih di bulan agustus seorang karyawan PT. GMP Tewas Tertembak di bagian kepala. Sudah dapat dipastikan kalau dia menjadi korban pembegalan di areal tebu Gunung Madu. Kalau sudah begini kita nggak bisa menyalahkan siapa-siapa, tapi yang paling berwenang adalah Pihak Kepolisian, yang harus meringkus kawanan-kawanan begal yang meresahkan warga. Tidak hanya orang jawa, sunda, dan para pendatang lainnya. Namun orang pribumi sendiri was-was, karena ketidak nyamanan ini. Kami sebagai masyarakat biasa mengharapkan sekali kiranya pihak kepolisian dapat memberikan rasa aman ini. Tentunya kita tahu mana yang disebut-sebut sebagai kampung begal, sarang penjahat, kampung narkoba, kampung judi ya pokoknya sampah masyarakat. Dalam sehari saja di sector polsek Terusan Nunyai bisa mencapai 9 kasus pembegalan. Belum termasuk kasus pencurian. Sepertinya kalau dibilang sudah merdeka sungguh ironis melihat keadaan sekarang. Merdeka hanya sebuah sebutan, namun kami yang merasakan tidak semerdeka itu. Landasan terkuat kami untuk hidup di Lampung ini adalah keyakinan kepada Allah sematalah. Karena ujian, cobaan yang menimpa kita tidaklah lepas dari izinnya. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan menjauhkan kita dari mara bahaya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar